Rabu, 13 Februari 2008

Mencintai


Sebagai remaja, ataupun anak muda kamu pasti pernah mengalami yang namanya jatuh cinta. Iya, kan?! Berjuta perasaan senang dan bahagia melambungkan harapan. Terbayang selalu bahagia apabila berada di dekat dia yang kita cintai. Pada malam hari, hanya perasaan syahdu penuh kerinduan yang selalu menyelimuti hati. Bagaikan gelombang besar yang sanggup membawa kita kepada keabadian cinta dan kebahagiaan.

Tapi tidak jarang impian cinta tersebut menjadi sia-sia dan penuh kehampaan. Demikian apabila cinta yang kita rasakan ternyata bertepuk sebelah tangan. Lebih-lebih apabila cinta telah bersambut dan kita telah berusaha menjalin asa bahagia. Kegagalan yang kemudian terjadi menimbulkan perasaan hancur, sakit, marah, lelah, kecewa, jenuh, keinginan untuk meluapkan segala macam emosi bahkan mungkin keinginan untuk bunuh diri bisa aja muncul.

"Too Much Love Will Kill You", demikian salah satu lagu dari legenda Queen. Hal ini seringkali dikarenakan oleh perasaan mencintai yang begitu besar. Bahkan terlalu besar hingga dia mengorbankan apapun yang dimiliki untuk sang kekasih. Cinta pertama biasanya sering membuat seseorang terlalu banyak berkorban. Bahkan seringkali pengorbanannya melebihi kemampuan.

Pengorbanan yang terlalu besar itulah yang tidak disadari telah membuat kita kehilangan jati diri. Perubahan pada diri semakin besar apabila terjadi kegagalan; yang mengakibatkan pengorbanan seolah sia-sia.

Sebaiknya realistislah dalam berkorban atas nama cinta. Lalu bagaimanakah cara kita berkorban demi cinta yang paling ideal? Itu terserah anda. Yang terpenting anda ingat saran-saran berikut;


  1. Yakinkanlah diri anda apakah yang anda pilih benar-benar merupakan calon pendamping hidup anda sampai tua nanti. Jangan terlalu melibatkan perasaan. Cobalah angkat logika anda ke permukaan, renungkan kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi. Termasuk tujuan hidup jangka pendek yang anda inginkan.

  2. Tentukan prioritas dan tujuan utama anda. Jika kita masih cukup muda, realistislah bahwa tujuan terpenting adalah mencapai kesuksesan dalam study ataupun karir. Jangan sampai tujuan lanjutan (menyangkut pendamping hidup) mengorbankan prioritas utama.

  3. Pepatah bilang, "Jodoh takkan kemana". Untuk apa anda berjuang terlalu keras dan berkorban terlalu banyak untuk sesuatu yang pasti akan anda dapatkan. Ya, kita pasti punya jodoh kita masing-masing.

  4. Sebesar apapun kita berkorban dan sekeras apapun kita berusaha, kalau memang tidak berjodoh mau gimana?? :-p

  5. Kita bisa mencintai siapapun (untuk manusia normal, tentunya lawan jenis), asal kita dengan sungguh-sungguh berusaha untuk mencintai dengan sepenuh hati. Menerima apa adanya dan berusaha ikhlas berkorban untuk seseorang, dengan sendirinya akan menumbuhkan rasa cinta di hati kita.

Saya harap sedikit tulisan di atas cukup berguna bagi siapapun yang sedang jatuh cinta. Tulisan ini didasarkan pada pengalaman pribadi, terkait pengorbanan dan usaha pribadi untuk cinta yang ternyata, -saya sadari-, terlalu berlebihan.

Note: Gambar diambil dari sini....

Tidak ada komentar: